Oleh: Maulana Nur Rohman(Mahasantri Marhalah Tsaniyah Semester 5) DARI SIAPA MANUSIA BELAJAR BAHASA? Tidak ada bayi manusia yang saat lahir langsung dapat berbicara (kecuali mukjizat Nabi Isa). Bayi belajar cara
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin(Admin) Ijmak adalah sumber hukum Islam ketiga setelah al-Quran dan Sunnah. Menurut terminologi ushul fiqh, ijmak adalah kesepakatan seluruh mujtahid dari kalangan orang Islam pada sebuah masa
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin(Santri Mahad Aly Situbondo Marhalah Tsaniyah) Risalah Nabi Muhammad saw. adalah puncak dari rangkaian risalah kenabian yang diturunkan Allah. Oleh sebab itu, salah satu julukan yang disematkan
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin(Santri Mahad Aly Situbondo Marhalah Tsaniyah) Idealnya sebuah konsensus atau ijmak terjadi ketika seluruh ulama umat telah melayangkan persetujuan yang sharih. Kesepakatan ini jelas mendapat legitimasi syariat
Oleh: Kholis Andika(Santri Marhalah Tsaniyah) Di Madura, terutama di daerah saya, setiap bulan syawal orang berbondong-bondong mengadakan acara pernikahan. Mulai setelah hari pertama lebaran sampai sebulan selanjutnya. Tidak ada henti-hentinya
Oleh: Maulana Nur Rohman (Santri Ma’had Aly Marhalah Tsaniyah) Mengapa orang-orang banyak berburu baju baru di akhir-akhir bulan Ramadan demi menyambut lebaran, padahal yang disunnahkan adalah memakai baju terbaik di
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin (Santri Mahad Aly situbondo Marhalah Tsaniyah) Tidak ada yang benar-benar baru di dunia ini. Tidak ada jalan yang tidak pernah dilalui orang. Semuanya telah dilalui. Manusia
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin (Santri Mahad Aly Situbondo Marhalah Tsaniyah) Kitab kuning, begitu orang menyebutnya, merujuk kepada teks Arab gundul yang berisi ilmu-ilmu keislaman. Disebut kitab kuning karena warna kertasnya
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin (Santri Mahad Aly Situbondo Marhalah Tsaniyah) Kitab klasik terkenal memiliki bahasa yang sulit, singkat dan penuh makna. Hampir semua kitab klasik sulit dipahami. Itu sebabnya, tradisi
Oleh: Ali Ahmad Syaifuddin(Redaktur Kepenulisan Majalah Tanwirul Afkar) Imam al-Ghazali pernah berkata, “Kalau kau bukan anak seorang raja, bukan pula anak seorang ulama maka menulislah.” Perkataan ini bukanlah omong kosong,