Jawaban Sayyidina Aly Ketika Kepergok Tidak Shalat Malam oleh Nabi

Jawaban Sayyidina Aly Ketika Kepergok Tidak Shalat Malam oleh Nabi

Sayyidina Aly, siapa yang tidak tahu beliau? Sepupu sekaligus menantu nabi Muhammd serta salah seorang sahabat yang istimewa. Soal kecerdasan tak lagi diragukan. Ia merupakan pintunya ilmu dan kotanya adalah nabi Muhammd, begitulah riwayat yang ditransmisikan dari Nabi. Bahkan terkadang hikayat-hikayat kehebatannya sepintas di luar nalar.

Istrinya tak kalah mulia, Sayyidatina Fathimah, satu-satunya putri Rasulullah dengan Siti Khatijah yang hidup dan melahirkan generasi nabi sampai saat ini.  Akan tetapi, bagaimanapun hebatnya Aly dan Siti Fathimah tetap saja keduanya adalah manusia. Aly yang dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Fathimah dan ayah Abu Thalib. Sesekali keduanya melakukan “keteledoran”.

Misalnya, keduanya pernah kepergok oleh nabi Muhammad sedang tidak melaksanakan shalat sunah malam. Padahal, shalat malam ini mengandung begitu banyak keistimewaan, konon, shalat malam adalah pertama kali yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad.

Imam Bukhari berhasil mendokumentasikan kejadian tersebut dalam kitab Shahih-nya — berarti riwayat ini valid –, yang diterima dari Abul Yaman, dari Syu’aib, dari al-Zuhriy dari cucunya Sayyidina Aly, bernama Aly bin Husain dan dapat cerita dari ayahnya, Husain bin Aly.

Suatu malam, Rasulullah mendatangi rumah Sayyidina Aly yang sedang bersama Fathimah. Melihat situasi-kondisi sekitar Nabi mengetahui bahwa Aly dan Fathimah tidak melaksanakan shalat malam. Maka, Nabi langsung saja bertanya kepada keduanya, “Mengapa kalian berdua tidak melaksanakan shalat malam?”.

Mendengar pertanyaan Rasulullah, tentu Sayyidina Aly “kaget” dan spontan menjawab dengan insting keimanannya.

يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّمَا أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللَّهِ، فَإِذَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا

“Ya Rasulullah, sesungguhnya jiwa kami berada di tangan Tuhan. Jika Tuhan berkehendak untuk membangunkan kamu sudah barang pasti kami akan bangun (dan melaksanakan shalat sunah)”.

Mendapatkan alasan itu, Rasulullah pun langsung pergi meninggalkan Aly dan Fathimah tanpa berkata-kata lagi. Esoknya, pasca peristiwa tersebut Aly mendapatkan informasi tentang sikap Nabi ketika pergi meninggalkan keduanya yang kepergok tidak shalat malam, yang mana Nabi pergi seraya menepuk-nepuk pahanya – sebagai tanda ketidaksetujuan Nabi dari alasan yang diajukan Aly – dan mengutip salah satu ayat, yang artinya, “…Tetapi manusia memang adalah yang paling banyak membantah” (QS. al-Kahfi: 54).

Terlepas dari kejadian itu, faktanya Sayyidina Aly dan Fathimah tetap merupakan insan mulia. Hal ini juga menegaskan bahwa Sayyidina Aly memiliki kecerdasan yang lebih. Alasan yang diajukan cenderung diplomatik yang sulit dibantah oleh Nabi Muhammad. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, jawaban Aly itu terinspirasi dengan salah satu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa segala tindak-tanduk manusia dikaitkan dengan kehendak Tuhan, (Fath al-Bari, 3/11).

Namun demikian, Nabi tetap memberikan motivasi kepada keluarganya untuk bangun malam karena shalat malam memiliki banyak keistimewaan. Menurut al-Thabari, sebagaimana dinukil Ibnu Hajar, seandainya saja Nabi tidak mengetahui betapa besar faidah yang dikandung shalat malam niscaya Nabi tidak akan membangunkan Aly dan putrinya dikala waktu untuk istirahat.

Pilihan Nabi tersebut sebagai realisir dari ayat Tuhan yang memerintahkan untuk memerintahkan keluarganya melaksanakan shalat, kendatipun sekedar sunah.  Hanya saja, dalam shalat sunnah Nabi tetap menerima alasan yang diajukan oleh Aly. Sebab, dalam hal-hal yang sunah tidak dibolehkan bagi pemimpin untuk memperketatnya sebagaimana hal yang wajib, demikian pendapat yang dilontarkan oleh Ibnu Bhattal, (Syarah Shahih al-Bukhari, 3/115).

Image by jeswin on Freepik

Add a Comment

Your email address will not be published.

Pin It on Pinterest