Bahtsul Masail Keresidenan Besuki; Menggagas Muslimah Moderat, Bermartabat Menuju Mujahidah Zamanih

Bahtsul Masail Keresidenan Besuki; Menggagas Muslimah Moderat, Bermartabat Menuju Mujahidah Zamanih

Oleh: Farina Faradina

(Santri Marhalah Tsaniyah Mahad Aly Situbondo)

Untuk pertama kalinya, Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA) Ma’had Aly Situbondo Putri mengadakan kegiatan Bahtsul Masail Keresidenan Besuki. Acara ini dihelat tepat pada tanggal 29-30 Agustus yang bertempat di kompleks asrama Ma’had Aly Putri. Kegiatan tersebut melibatkan beberapa pesantren yang berada di wilayah Keresidenan Besuki (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Jember). Tak lupa peserta utusan dari berbagai Lembaga yang ada di pondok pesantren, seperti Madrasah I’dadiyah, Madrasah Ta’hiliyah, BEM Universitas Ibrahimy, Madrasah Aliyah dan tuan rumah yakni utusan dari Ma’had Aly Marhalah Ula dan Marhalah Tsaniyah turut memeriahkan kegiatan ini.

Rangkaian kegiatan Bahtsul Masail ini diagendakan terdiri dari dua Jalsah (sesi). Jalsah pertama diadakan pada malam Rabu tanggal 29 Agustus 2023. Acara berlangsung sangat khidmat dengan diawali pembukaan kegiatan dan sambutan oleh kepala bidang pendidikan tinggi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Dr. Maskuri, M.Pd.I. Acara kemudian dilanjutkan dengan jalsah pertama yang fokus pembahasannya mengenai Khitan Perempuan. Meskipun berlangsung agak alot, acara Bahtsul Masail berlangsung seru.  Jalsah  pertama akhirnya break pada pukul 11.30 WIB.

Keesokan harinya, tepat pukul 08.00 WIB acara Kembali dilanjutkan dengan jalsah kedua. Pembahasan Kembali dilanjutkan dengan 3 permasalahan sisanya. Yakni mengenai masa nifas perempuan yang dikuretase, UU pedewasaan usia perkawinan dan produk Istiqra’ Imam Syafi’I tentang haid. Acara berlangsung hingga pukul 12.30 WIB.

Kemudian pada pukul 14.00, diadakan acara penutupan Bahtsul Masail Keresidenan Besuki yang dihadiri oleh dosen-dosen Ma’had Aly Situbondo. Ust. Khoiruddin Habziz sebagai katib Ma’had Aly, memberi sambutan kepada peserta dan berkenan menutup kegiatan Bahstul Masail tersebut. Harapan beliau, diadakannya acara ini memberi motivasi kepada para santri -khususnya santri putri- dalam menekuni kitab-kitab kuning. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kalangan santri putri juga tidak kalah dalam menelaah teks-teks turas, dan kedepannya bisa ditingkatkan lagi untuk mengadakan kegiatan Bahtsul Masail se-Jawa Timur khusus putri.

Tidak hanya sampai disana, rentetan acara ditutup dengan ziarah makam masyayikh Sukorejo. Ziarah ini diikuti oleh semua peserta BM baik dari luar maupun dalam pesantren. Dengan didampingi panitia, suasana ziarah berlangsung tertib dan tidak ada kendala.

Dengan diadakannya kegiatan Bahtsul Masail Keresidenan Besuki ini, untuk ke depannya diharapkan kegiatan tersebut menjadi syiar agar Ma’had Aly lain termotivasi mengadakan kegiatan Bahtsul Masail pada event-event penting. Selain itu, acara ini juga direncanakan akan diadakan sebanyak 2 kali dalam setahun, sebagai bentuk penerapan agar santri-santri Ma’had Aly khususnya tidak hanya pandai membaca kitab kuning saja, tapi juga mampu dan mengetahui bagaimana cara menggali hukum secara langsung dalam kitab-kitab yang sudah dipelajari.

Editor: Ali as

Add a Comment

Your email address will not be published.

Pin It on Pinterest

Exit mobile version