K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy: Inti Perayaan Maulid Nabi

K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy: Inti Perayaan Maulid Nabi

Oleh: Achmad Fawaid
(Mahasantri Mahad Aly Situbondo)

Allah memerintahkan hamba-Nya bersyahadat, tetapi Dia sendiri tidak bersyahadat. Allah memerintah hamba-Nya shalat, tetapi Dia sendiri tidak shalat. Allah juga memerintah hamba-Nya berpuasa, tetapi Dia sendiri tidak berpuasa. Pun Allah memerintah hamba-Nya berzakat, tetapi Dia sendiri tidak berzakat. Dan Allah memerintah hamba-Nya berhaji, tetapi Dia sendiri tidak berhaji. Namun, Allah memerintah hamba-Nya bershalawat setelah Dia sendiri bershalawat kepada kanjeng nabi.

***

Pada peringatan maulid nabi di kediaman salah seorang pengajar PP. Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo, K.H.R Ach. Azaim Ibrahimy menuturkan bahwa inti dari memperingati maulid nabi ada tiga. Secara berurutan ketiga-tiganya beliau sebutkan dengan ringkas.

Pertama, tutur beliau, inti dari memperingati maulid nabi adalah imtitsal lil amri (memenuhi perintah Allah Swt.) Sebab, isi dari peringatan maulid nabi tidak lain ialah lantunan salawat nabi. Dalam Alquran Allah swt berfirman;

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”. (QS. Al-Ahzâb; [33]: 56)

Kedua, mengaplikasikan kandungan ayat;

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” [QS. Yunus; 58]

Melalui ayat tersebut Allah memerintahkan kita untuk bergembira atas fadhl (karunia) dari-Nya. Dan kehadiran kanjeng nabi sebagai penyampai risalah di muka bumi ini merupakan fadhl (karunia) yang paling pantas untuk digembirakan.

Sudah barang tentu kebahagiaan tersebut harus diekspresikan dengan cara yang baik. Bukan malah dengan cara yang tidak diridhai Allah seperti berfoya-foya, menghambur-hamburkan harta, dan lain sebagainya.

Itu mengapa perayaan maulid nabi khususnya di Nusantara dilakukan dengan cara melantunkan shalawat dengan berbagai variannya dan menyedekahkan sebagian harta yang dipunya dalam bentuk jamuan, berkat, dan semacamnya.

Ketiga, mengingat-ngingat sirah kanjeng nabi. Bagaimana dahulu kanjeng nabi berdakwah menyebarkan agama Islam. Sehingga Islam menjadi agama yang tinggi dan tidak tertandingi.

Jika menyebut nama ulama saja dapat mendatangkan rahmat, seperti terang Imam al-Tsauriy, apalagi menyebut-nyebut dan mengingat-ingat sirah kanjeng nabi. [slhsfr]

One thought on “K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy: Inti Perayaan Maulid Nabi”

  1. Sangat menginspirasi

Add a Comment

Your email address will not be published.

Pin It on Pinterest