Ujian Nasional 1000 Soal Fathul Qarib
Oleh: Farina Faradina
Perdana, Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA) Putri Ma’had Aly Situbondo, mengadakan lomba ujian nasional 1000 soal Fathul Qarib dalam rangka ‘Pekan Ilmiah Ma’had Aly Situbondo’. Lomba ini adalah salah satu rangkaian lomba yang diselenggarakan oleh pengurus DEMA putri divisi kepustakaan. Dari 3 lomba yang menjadi agenda, 2 lomba yang lain adalah baca kitab Usul Fikih ‘Al-Mahsul’ dan mengahafal sanad Imam Syafi’i untuk seluruh santri Ma’had Aly Formal.
Ujian nasional 1000 soal Fathul Qarib ini diikuti oleh santri putri pusat maupun cabang dengan delegasi 5 kelompok per daerah, dengan jumlah anggota masing-masing kelompok sebanyak 3 orang. Babak penyisihan pertama untuk santri pusat diadakan pada hari Jumat, 12 Januari 2024 kemarin yang bertempat di mushollah pusat puteri lantai 2. Sementara untuk santri cabang, akan diadakan pada hari Senin, 15 Januari 2024.
Pada babak penyisihan ini, peserta dituntut untuk menyelesaikan 300 soal bab ibadah dari 1000 soal yang telah tersedia. Sistem penyisihan dilakukan dengan sistem first rank (rangking satu). Peserta akan memilih jawaban yang diajukan oleh moderator dengan mengangkat papan jawaban yang terdiri dari 4 warna (A; biru, B; pink, C; kuning dan D; hijau). Jika jawaban salah, maka kelompok tersebut langsung dinyatakan gugur dan keluar dari babak penyisihan.
Perlombaan semakin seru ketika ada beberapa kelompok yang masih bertahan setelah dibacakan beberapa soal. Hal ini menandakan bahwa setiap kelompok benar-benar mempelajari materi yang akan diujikan, mengingat sistem yang dipakai hanya mengandalkan ingatan dan kemampuan.
Di akhir, setelah 30 menit berlalu barulah diketahui ada 3 kelompok yang berhasil bertahan. Untuk daerah pusat, kelompok yang berhasil masuk final dan nantinya akan melawan 3 kelompok lain dari cabang adalah 2 kelompok dari daerah F (Imarotut takhsis) dan 1 kelompok dari daerah D (Nyai. Sa’idah).
Rizqiyatul Muqorinah, selaku ketua panitia perlombaan berharap acara lomba berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Serta menjadi ajang nasyrul ‘ilm dan meningkatkan semangat santri, khusunya non Ma’had Aly untuk mempelajari kitab kuning, khusunya kitab setingkat Fathul Qarib.