Ma’had Aly Situbondo Jadi Kampus Tujuan Program Beasiswa Peradaban Islam untuk Mahasiswa Internasional

Ma’had Aly Situbondo Jadi Kampus Tujuan Program Beasiswa Peradaban Islam untuk Mahasiswa Internasional

Ma’had Aly Situbondo menjadi salah satu kampus tujuan Beasiswa Peradaban Islam yang digagas oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM PBNU). Berdasarkan data tentatif dari panitia, dari total 53 pendaftar dari sejumlah negara, 16 di antaranya dinyatakan telah lolos seleksi administrasi (tahap pertama), dengan rincian dari Thailand sejumlah 5 orang, Nigeria 5 orang, Sudan 2 orang, Gambia, Jepang, Tunisia, dan Yaman masing-masing 1 orang. Selanjutnya mereka masih akan menjalani sederet tes wawancara dan potensi akademik.

Beasiswa Peradaban sendiri merupakan program Nahdlatul Ulama Scholarship (NUS) di bawah naungan LAKPESDAM yang diperuntukkan bagi warga asing yang berminat untuk mempelajari khazanah peradaban Islam di Indonesia. Secara khusus targetnya adalah kader tokoh agama, aktivis keagamaan, pelajar, ASN tokoh agama yang berasal dari daerah konflik, negara Islam miskin, dan corong dunia/negara maju.

Para pendaftar ini akan melalui rangkaian tahap seleksi yang ketat. Nantinya, mereka yang dinyatakan lolos seleksi akan menempuh program dengan skema short course (1 bulan), middle course (3 bulan) dan long course dengan masa studi S1 selama 4 tahun di Ma’had Aly.

Maklum adanya, pesantren adalah lembaga yang konsisten mengkaji turath atau khazanah ilmu-ilmu keislaman dari berbagai bidang. Inilah alasan utama mengapa LAKPESDAM PBNU memilih menggandeng pesantren, dalam hal ini Ma’had Aly sebagai kampus tujuan dalam beasiswa khusus warga asing ini.

Tentang hal ini, Ustaz Izzul Madid, Wakil Katib Ma’had Aly Situbondo memandang, sudah saatnya Indonesia menjadi destinasi utama dalam kajian keislaman. Di antara berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, yang masih menjadi pusat kajian keislaman klasik yang otentik adalah pondok pesantren.

“Peradaban Islam di Indonesia dapat dilihat, dipelajari, dan didapatkan dari Pondok Pesantren. Ma’had Aly merupakan lembaga pendidikan tinggi khas pesantren. Oleh karenanya, sudah saatnya Ma’had Aly menjadi menjadi destinasi kajian keislaman tingkat tinggi bertaraf Internasional.”, terang Ustaz Madid.

Beasiswa Peradaban ini merupakan bagian dari upaya NU Scholarship untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat studi Islam. Dikutip dari laman https://nuscholarship.or.id/, Muhammad Syauqillah selaku Direktur NU Scholarship menyampaikan,

“Kami berharap para mahasiswa internasional ini dapat kuliah dengan studi Islam di Indonesia, sehingga keilmuan keislaman Indonesia dapat menjadi role model bagi dunia Islam,”

Pada saat yang sama, program beasiswa ini membawa misi dakwah NU dan pesantren dalam hal mempromosikan Islam Wasathiyah ke khalayak Internasional. Melalui program ini, diharapkan nilai-nilai wasathiyah yang notabene merupakan watak ajaran Islam di Nusantara dapat tersebar berbagai penjuru dunia.

Di samping itu, adanya program ini hendak menegaskan bahwa kajian-kajian keislaman yang berpusat di pesantren-pesantren dan Ma’had Aly secara mutu tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

“Selain untuk menyebarkan paham wasathiyah, program ini juga untuk menunjukkan bahwa kajian keislaman di Indonesia tidak kalah keren dengan kajian keislaman di Mesir dan negeri Arab lainnya.”, ujar Ustaz Madid.

Walhasil, beasiswa yang pendaftarannya telah dibuka secara online mulai tanggal 1 Mei hingga 20 Juni 2024 lalu ini tampak selaras dengan visi Ma’had Aly, yakni menjadi lembaga pendidikan tafaqquh fi al-din jenjang tinggi bertaraf internasional yang unggul dan kompetitif dalam melahirkan faqih zamanih sebagai generasi muslim khaira ummah. [red.]

Add a Comment

Your email address will not be published.

Pin It on Pinterest

Exit mobile version